5 / 10 Reviews

Mengenal Ukuran Angkul Angkul Batu Bata Tradisional Bali

Ukuran angkul-angkul batu bata pada rumah kini sangat beragam mulai ada yang cukup dilalui orang dewasa hingga ada juga yang berukuran lebar agar bisa dilalui oleh kendaraan.

Saat akan memulai pembuatan angkul-angkul, banyak orang selalu bertanya berapa sebenarnya ukuran yang tepat untuk pembuatan bangunan angkul-angkul atau pintu masuk rumah ini.

Ukuran Angkul Angkul Bali

Angkul Angkul Batu Bata Bali - sumber: www.flickr.com

Pada awalnya, para tetua di jaman dulu umumnya membuat angkul-angkul dengan tinggi pintu masuk apanyujuh (tangan direntangkan ke atas dan lebar apajengking (tangan bercekak pinggang/kurang lebih 50 – 80 cm).

Seiring dengan perkembangan jaman, ukuran angkul-angkul ini mengalami perubahan sesuai dengan keperluan para pemilik rumah, misalnya: agar dapat dilalui hewan peliharaaan atau juga dilalaui kendaraan (sepeda motor).

Dalam faktanya, memang belum diketahui standar pasti mengenai berapa harusnya ukuran angkul-angkul ini. Namun, dipastikan dalam pembuatannya harus selalu mengikuti aturan dan perhitungan menurut Lontar Asta Kosala Kosali (pedoman arsitektur tradisional Bali).

Jumlah Angkul-Angkul Yang Diperbolehkan Dalam Satu Rumah

Angkul Angkul Batu Bata Rumah Bali - sumber: www.flickr.com

Selain ukurannya, beberapa orang juga ada yang bertanya-tanya mengenai berapa jumlah angkul-angkul yang diperbolehkan dalam satu rumah.

Menurut kepercayaan, disarankan dalam satu rumah hanya memiliki satu angkul-angkul saja. Sebab, bila lebih dari satu angkul-angkul atau pintu masuk rumah dipercaya dapat berakibat boros bagi si pemiliki rumah, terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga, kehilangan, dan sakit-sakitan.

Hal ini menjadi alasan mengapa rumah masyarakat Bali pada umumnya sangat jarang ditemukan memiliki lebih dari satu bangunan angkul-angkul atau pintu masuk ke dalam rumah.

Bagi masyarakat Bali, Angkul-Angkul bukanlah sekedar pintu untuk masuk rumah saja akan tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dari kekuatan-kekuatan negatif yang bersifat tak kasat mata (niskala). Sehingga, dalam sebuah rumah sangat wajib untuk memiliki sebuah angkul-angkul dan tembok penyengker yang mengelilingi bangunan rumah.